Zh_ Profile Banner
Zh_ Profile
Zh_

@setitikazha

Followers
38
Following
47
Media
15
Statuses
423

Yang terbiasa sendiri, takkan cemas dilupakan. Sebab, cintanya begitu akrab dengan ingatan.

Joined June 2024
Don't wanna be here? Send us removal request.
Explore trending content on Musk Viewer
@setitikazha
Zh_
3 months
bila malam bertandang, katamu bintang-bintang menyundut dupa bulan tergesa menyulut cahaya tapi tetap saja temaram sebab ia yang bertelapak kaki surga telah lama memilih padam menubuh pada ketiadaan dan sedewasa itu gumammu masih saja "ibu" #PuisiAmbyar @PemetikAksara
0
1
12
@setitikazha
Zh_
4 months
kumau, tetaplah kau mencintaiku. kali ini aku memaksa. @PelangiPuisi
0
2
10
@setitikazha
Zh_
3 months
semenjak terangmu redup tak dapat lagi kulihat ranum mawar di pelataran. bibirmu dan kata yang tertahan menjadi penjara paling sunyi tanpa rindu, tanpa aku tak juga kautemui tenang. lantas pada heningmu itu, akankah duka terus kaurayakan? #mainkata @PemetikAksara
0
2
9
@setitikazha
Zh_
3 months
sekarang atau nanti hujan tetaplah yang paling santun merahasiakan tangismu #PA10kata @PemetikAksara
0
0
7
@setitikazha
Zh_
4 months
ada yang menabuh ingatanku teramat gaduh, mengundang ribuan kunang-kunang sebelum senyummu berkibar membekap segala bunyi— merajai sunyi— lalu senyap. #puisipendek @PelangiPuisi
0
0
6
@setitikazha
Zh_
3 months
kulihat cahaya matamu redup. sejak rindu lindap di balik mendung. lalu pelahan gerimis menitis mengurai sesak di dadamu. namun, tak jua sanggup menyibak cemas yang saling berpagut mesra di kepalamu. #puisibebas @riadis99
0
0
6
@setitikazha
Zh_
3 months
di sepanjag jalan berliku kau gigih mengayuh langkah membawa serta duka di atas pundakmu dan dari masa depan aku melihatmu duduk khusyuk sambil tersenyum mengenang sabar dengan embun di matamu @PelangiPuisi
0
2
6
@setitikazha
Zh_
3 months
di sudut tergelap hati di antara hidup dan mati aku tak melihat apa-apa selain bayangan hitam yang lahir dari rahim dosa sementara mimpi-mimpi suci terus meregang nyawa. #jumatpuisi @SelarikSyair
0
1
5
@setitikazha
Zh_
3 months
aku dihempas angin diterbangkan jauh dari ingin kau dan cerita yang selalu kusuka tetiba menjelma kabut gelap membumbung tinggi ke angkasa menjadi muasal mendung dan hujan bukan lagi kita yang berlarian sambil tertawa @PelangiPuisi
0
0
5
@setitikazha
Zh_
4 months
1
1
5
@setitikazha
Zh_
3 months
Benarkah batu itu lebih keras dari kehendakmu? #puisi7kata @riadis99
0
0
5
@setitikazha
Zh_
5 months
selain seseorang yang kaucintai aku hanyalah mendung yang cemas sebelum ditenangkan hujan
0
1
4
@setitikazha
Zh_
3 months
"Tunggu dulu! Utangmu belum kaubayar, Shopia." Suara parau mengudara, lalu jatuh menimpa Shopia. Berat. Seperti besi yang dihempaskan dari langit, ke tubuh tak berdaya itu. "U-utang?" Shopia tersendat. "Ya. Cinta yang lupa kaubalas. Maka hiduplah atasnya sebentar lagi." (tbc)
0
0
4
@setitikazha
Zh_
4 months
dengar aku! senyum yang jatuh di bibirmu itu selalu lebih manis dari kecupan senja. yang pamit pada langit sebelum malam menatap dingin atau hangat pada pelukmu #matasenja @MataPuisi
0
0
4
@setitikazha
Zh_
4 months
adakah aku daun waru hijau tua seperti warna surga di matamu? atau dosa merah kesumba menyala di tengah padam lampu jiwamu? tak apa bila tidak keduanya asal satu: aku tetap cintamu @PelangiPuisi
0
0
4
@setitikazha
Zh_
4 months
Tak ada yang menceritakan luka dengan fasih selain sebuah kehilangan. Seperti hilangmu. Yang membuat rasa sakitku kekal tak cukup reda dengan dibebat tak puas diredam dengan seribu bulan penawar di setiap tahunnya. @PelangiPuisi
0
0
4
@setitikazha
Zh_
5 months
Kau bersikeras mengatakan tidak. Tapi, tatapan matamu itu, Sayang, embusan angin di saat hujan: meniupkan cinta yang basah, berulang-ulang. Di sepanjang tahun yang lengang, musim mengisi harimu dengan rindu. Sementara gengsi, masih saja mengguruimu. #jumatpuisi @SelarikSyair
0
0
4
@setitikazha
Zh_
3 months
sesuatu itu bernama kehilangan ia mendiami dadaku. tepat ketika kaubuat hatiku pecah terbelah oleh pemergian dibenturkan dinding takdir yang keras. #puisipendek @PelangiPuisi
0
0
4
@setitikazha
Zh_
5 months
tiada yang lebih cerlang dari matamu yang menimang gelap dengan kilauan butir demi butir air jernih. membasuh keruhku berulang-ulang di tahun-tahun kesedihanku dadamu serupa pelabuhan dermaga paling nyaman bagi cemasku bersandar #jumatpuisi @SelarikSyair
0
0
4
@setitikazha
Zh_
5 months
hatiku bukan lagi laut yang dalam tak terselam luas tak kenal batas ia kini telah batu kokoh dan keras, serupa kehendakmu yang tak luluh oleh kata jangan. @PelangiPuisi
0
0
4
@setitikazha
Zh_
5 months
ada yang jatuh berdebam menggelinding lalu berhenti meniban tepat di selasar hatiku yang kosong dan dingin kukira itu sebuh benda ternyata, sepenggal rasa bernama cinta duh, pipiku seranum mawar @PemetikAksara
0
0
4
@setitikazha
Zh_
5 months
mencintimu, tentu saja bukan sebab kau baik di mata orang, tentu saja bukan sebab kau buruk di mata mereka, tapi mencintaimu perihal rasa yang ada padaku dan kau tapi, sayang jika di hatimu tak ada aku bukankah berarti aku sudah tinggal di tempat yang salah? maka pamitlah aku
0
0
4
@setitikazha
Zh_
5 months
Kamu pikir, mereka tidak menyukaimu karena kamu jahat? Bukan. Kamu tidak jahat. Hanya saja, kamu tidak cukup kaya dan tak memiliki banyak uang. Dunia terkadang sekejam itu.
0
0
4
@setitikazha
Zh_
5 months
kau tahu? melupakanmu seperti mengukir jejak di tanah kering dan retak terlalu sulit dipercaya kecuali setelah hujan turun membasahi mataku. #puisipendek @PelangiPuisi
0
0
4
@setitikazha
Zh_
2 months
selalu ada kau. di setiap waktu yang laju atau beku menggigil dan patah. hati dan keheningan yang riuh berseteru perihal rindu. masih tetap ada. jejak sajak dalam ingatan hujan. yang terus bersikukuh menghapus kenangan. @PelangiPuisi
0
0
4
@setitikazha
Zh_
5 months
aku sudah besar, bu makan ati bukan lagi hidangan favoritku, tapi di meja hanya ada itu padahal aku sedang ingin makan sup buatan ibu @PelangiPuisi
0
0
4
@setitikazha
Zh_
5 months
di pelupuk matamu hujan adalah musim: merinaikan kesedihan yang panjang terik hanyalah sebatas fajar menerbitkan senyummu dengan tergesa sebelum cuaca mengulang kelam mejatuhkan duka yang sama #jumatpuisi @SelarikSyair
0
0
4
@setitikazha
Zh_
4 months
Luas, ya, seperti maafku dan sabarmu. 😆
Tweet media one
0
0
4
@setitikazha
Zh_
5 months
Saatnya pulang, tapi kaget ada yang ngejar sambil manggil-manggil. Eh, ternyata sendalku ketinggalan, guys. Baik beut si kakaknya. Sabisanya gak sadar cuma pake kaos kaki. 🤣
1
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
Aku merangkai tabah pada cinta yang disusun di atas tumpukan waktu dan tak pernah kudapati tempat yang lebih lapang selain hatimu maka di sanalah kuletakan segala rindu. #jumatpuisi @SelarikSyair
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
jika tidak ada alasan bertahan di sini setidaknya kau tahu aku pernah menaruh namamu di atas jantung dan tulang rusuk sebagai pemilik cinta. yang berdetak dan terikat pada kuncup mawar itu embun pagi berlindung dari dingin sapuan angin sebelum terik menyesapnya @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
dilantunkan kidung cinta sayup mengiang degup ikrar hidup sebelum mati #PA10kata @PemetikAksara
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
seperti jiwamu menumpuk resah di atas kata-kata mencari letak atau bertanya apa nama rasa dan cemas hanya perihal rindu yang tak tahu jalan pulang— menujuku. @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
embun menitis jatuhi pelepah hati yang patah #puisi7kata @riadis99
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
di pucuk pagi embun melangkah tergesa berpindah dari ujung daun menuju sudut matamu bergulir butiran rindu tinggalkan jejak yang basah #puisipendek @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
TOKO BARANG ANTIK. Sepasang orang tua sedang menyusun tulang- belulang. | "Kalau seruling yang ini berapa harganya, Kek?" tanya seorang pembeli.
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
Jika ada yang mengganggu pandanganmu, pasti itu aku. Bukan kabel atau jepretan kamera amatiran. Lalu? Ya budu umut. Suka-suka aku. 😝
Tweet media one
2
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
Shobahul khoir. ☕
Tweet media one
1
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
datang ke mimpiku kau membawa serta kenangan menaruhnya lebih dekat di antara rindu dan bayang-bayang #jumatpuisi @SelarikSyair
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
suatu ketika aku bermimpi; halaman rumah kita dipenuhi bunga-bunga kupu-kupu dan anak-anak berlarian saling berkejaran sedang kita memagut senyum sambil bertatapan. jika itu mimpimu di mana kau akan mewujudkannya? dalam tidur atau tejaga? @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
Aku capek, Bu. Tapi, Ibu pasti lebih capek. Iya, kan, Bu? Padahal emak gue gak main socmed. Tapi gapapa. Suka-suka gue. 🥴
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
semestinya kau tahu padamu kukembalikan waktu. sepi dan rindu sebagai sajak yang belum dimasak hingga tanak. kemarin dan esok sebatas duka. atau sungguh terbaca sajak. gelap yang purna tak kautemukan. selain aku dan cahaya lindap—tersaput kabut —menghilang. @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
aku suka menulis banyak hal tentangmu, dan melukis senyum dengan menarik garis lengkung, di bibirmu gulali merah jambu manis tiada berkurang rerumpunan tebu di pelataran rumahku adalah kamu @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
apa yang dijanjikan hidup pada jiwa tanpa pegangan? lihatlah nyala di tubuh lilin itu. ia menghabiskan cahayanya, hanya untuk menjumpai kegelapan. @SelarikSyair
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
Langit biru, cuaca terik, pepohonan hijau, rindu yang kering, cemas menguning, hati yang kacau dan ingatan yang tak kunjung bisa melupakan. "Masih adakah semangkuk es krim? Aku butuh sesuatu yang manis dan meleleh. Tidak, bukan kau. Kau terlalu pahit untuk dikenang." #Gedubrakk
Tweet media one
1
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
setabah-tabahnya aku tetap saja perempuan hancur berkeping ketika hati kaulukai #PA10kata @PemetikAksara
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
Ini tadi pagi, sebelum metik murbei. Sementara sekarang, aku sudah gak di sana lagi. Ya, meski masih menetap di hatimu, sih. 🤣 #apaanbeut
Tweet media one
1
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
Tetiba pen ngetawain diri sendiri. 🤣🤣
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
di jantung rindu kau tetaplah detak paling berisik dag-dig-dug! dag-dig-dug! bunyinya @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
selepas malam itu kita sama-sama pulang: aku kembali ke rumah dan kau kembali ke kuburmu
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
cintamu? surga yang ada di tiap jengkal tanganku. yang dapat diraih semudah memetik kamboja mekar di pelataran. tapi sedekat-dekat surga bukankah melalui kematian? lalu di mana akan kukekalkan cintamu? pada hidup yang jauh. atau pada kematian yang dekat? @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
Teringat aku, pada surga di telapak kaki Ibu: retak dan pecah. Mungkin terlalu lama aku tak berkunjung. Sibuk dengan hidup. Lupa pada muasal. "Tuhan, jangan dulu padamkan, cahaya di kedua mata itu." #jumatpuisi @SelarikSyair
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
@PemetikAksara tak ada ucapan selamat malam dan rindu yang melulu menggenangkan basah di kantung mataku. tapi cinta tetap saja kuas: mengusap kanvas dengan mesra di atas lukisan wajahmu. #mainkata
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
di kamar sepiku yang luruh bukan lagi tubuh tapi sajak. rindu dan kisah kita telah usai. #puisipendek @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
celaka kalau sudah begini, re tulang rusuk yang hilang satu bukan lagi aku. geram tak padam di dadamu dingin padaku. kita bukan lagi dua atau satu tapi berkeping-keping berserak-serak dalam gusar. @PelangiPuisi
0
1
3
@setitikazha
Zh_
3 months
Tak ada langit yang tak tinggi. Kecuali langit-langit mulut dan kamar.
1
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
Selamat hari raya Idul Adha 1445 Hijriah. Mohon maaf lahir dan batin. 🙏🏻
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
begitu jauh kau dari dekapan tidakkah kangen ini kaurasakan? getarnya sekeras debur ombak menghantam karang. sementara engkau tahu di dada kiriku sudah tak tersisa lagi tegar. #mainkata @PemetikAksara
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
malam selalu menjatuhkan dingin di atas jiwa yang jemawa sedang dekapnya tumpah pada dua tangan yang tengadah. tapi kita terlupa dan sibuk ke sana kemari mencari perapian untuk berdiang. @filesajak
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
harus dengan apa lagi aku mengukir cinta di dadamu? kata-kata telah tumpul yang tajam hanya rindu dan kapak nasib tak mampu membelah dinding tinggi di antara kita @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
Sembunyi dulu dari segala keriuhan dunuawi. Menjaring matahari di sini, di bawah pohon murbey. Ada uyet buyu juga. Cantik, tapi bikin bergidig. 🤭
Tweet media one
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
sepi adalah buaian bagi berjuta anak-anak rindu bercengkrama di dadamu yang ibu di bahumu yang ayah dan pada dua bola matamu aku bebas menafsirkan dunia dan bahagia semauku @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
setiap detik adalah tawa menggelitik hatiku usai menerka-nerka siapa di balik nama yang tekun memberi kabar gembira. setiap detik aku tersipu teringat kamu rumah terhangat bagi sepi dan prasangka yang tak mau menepi. @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
sadari saja kau tak diinginkan jangan ngeyelan #senryu
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
yang luput masih saja aku dan dada ini sesak bukan sebab sebenar-benar tak merelakan perpisahan. tapi ditimpa musim yang basah dan hujam menyisakan getir juga nyeri di ulu hati. lalu ingatan, setabah-tabahnya perawat luka. @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
Ya Allah, jangan marah, kalau di dunia ini tidak ada yang lebih aku sukai selain suara tawaku sendiri. Karna itu, agar aku tidak sombong dan tetap ingat pada-Mu, aku sering menangis berlama-lama. Lama sekali. Sangat lama. Sampai bile-bile. Jangan marahin aku, marahin Udin aja.😆
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
mencintai-Mu adalah sebenar-benar jalan memencilkan rasa kecewa menyemarakkan sukacita. @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
aku menggigil didemamkan rindu yang saban pagi datang menggiringku ke masa lalu tentang kita, ketika berupaya menukar hangat dengan pelukan tentang dingin, yang kita biarkan pergi lewat kecupan pada secangkir kopi @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
sejak kemarau embun memilih bermukim di matamu #puisi7kata @riadis99
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
lupakan! sebelum sia-sia api kausulut sebab, nyalang di matanya bukan api rindu yang padam dibasuh temu lupakan! ingat aku saja @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
Tuhan selalu santun. Menyapa kita dengan kerinduan. Tapi, kita terlalu tekun merawat lalai. Gemar jatuh ke lubang dosa berulang-ulang. #jumatpuisi @SelarikSyair
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
jatuh cintalah sekali lagi mungkin bahagia akan datang berkali-kali. @SelarikSyair
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
@MataPuisi aku berlari di antara rumpun ilalang yang tak luput dari pandangannya ia? sepasang mata senja yang tekun menanti malam menepikan lelahnya #matasenja
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
cinta yang kautulis mati sebelum rabuk nyali ditabur atas ingin dan kau berkilah berpura tabah padahal patah ah, lagu lama #puisipendek @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
kangen ini sudah menjalar seperti nadi diiris perlahan perih merajam kalbuku #jumatpuisi @SelarikSyair
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
Ketika nyeletuk pengin diet, tapi temen kamu gak rela. Dia pun dateng tengah malem cuma buat bawain camilan. Aku: besok aku mau diet lagi. Biar pusing dia nganter makanan terus. 🤣
Tweet media one
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
... mengalir dan mulai menodai gaun putihnya. "Shopia, Shopia ...," lirih sekali seruan itu terdengar. Seperti sayup-sayup di kejauhan. Atau, suara bisikan yang menempel di telinganya. Malaikatkah itu? Atau, mungkinkah iblis? Ah, Shopia meringis, terpekik meregang nyawa. (tbc)
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
Bintang timur dikecup angin kerlipnya jatuh di matamu memendarkan cahaya dan menguraikan senyummu. Dalam hening keningmu sayup-sayup kudengar bunyi suara hatiku yang samar tak sampai ke telingamu. "Ana uhibbuka."
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
Berbaik-baiklah dalam hidupmu. Sebab, hati seseorang tidak bisa dibeli dengan uang. Tapi jadilah kaya. Agar kebaikanmu dihargai. Atau, jadilah api, air, tanah atau udara. Capek aing.
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
waktu berlari sekencang angin melaju dan enggan menoleh ke belakang sementara kau masih saja betah tinggal di tempat ini bersamaku dalam sepi bernama rindu @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
Sebelum doa-doa dilangitkan. Dia sudah lebih dulu menghadirkan cinta. Sebagai berkah bagi semesta. Lantas, adakah yang lebih romantis dari-Nya? #puisipendek @PelangiPuisi
0
0
3
@setitikazha
Zh_
5 months
Aku tak tahu kapan suara ini kubungkam menahan untuk tak menyebut namamu lagi. Tapi aku tahu kau hanya perlu menatapku untuk mendengar apa yang diucapkan hatiku.
0
0
3
@setitikazha
Zh_
4 months
Seru banget mereka ramean gitu. Ada melati, mawar gunung yang gak kalah wangi, sama yang daun merah itu apa, ya? Lupa aku. Suka lihat banyak ditanam di kuburan. Tapi kalo ini di halaman belakang.
Tweet media one
1
0
3
@setitikazha
Zh_
3 months
Dia menggenggam pisau pada sebelah tangannya. Tangan dengan jemari yang halus dan lentik. Lalu dengan perlahan, dimasukkannya mata pisau itu ke daging di bawah kulit. Darahnya menetes serupa kelopak mawar merah yang betebaran. Namun, matanya menolak untuk memejam. Dia .... (tbc)
0
0
2
@setitikazha
Zh_
3 months
Dia Shopia. Gadis yang menggenggam sebilah pisau di tangannya. Yang mencintai rasa sakit seperti musim mencintai hujan. Dalam keadaan sekarat, Shopia melihat dirinya berjalan menembus cahaya putih. Sementara darah terus menetes. Ah, bukan, tapi mengalir dan mulai .... (tbc)
0
0
2
@setitikazha
Zh_
3 months
kau masih saja tekun mengulang- ulang sesuatu. ia yang kausebut sebagai kenangan. dan semakin kau begitu semakin aku menyukaimu. sebab, rasanya aku ada di setiap kali kau menyebutnya. @PelangiPuisi
0
0
2
@setitikazha
Zh_
3 months
kau, melati yang mendamba hujan sedang aku, derai hujan itu sendiri untuk itu, rayakanlah kesedihan ini biar kuhidu wangimu lewat kecupan-kecupanku lewat musim kesedihan yang tak mungkin kutepikan jika benar itu bahagiamu izinkan kau untuk terus kusirami @PelangiPuisi
0
0
2
@setitikazha
Zh_
4 months
@sederhanasenja Ini, Kak. Wkwkwk. Udah keduluan sama burung-burung.
Tweet media one
1
0
2
@setitikazha
Zh_
3 months
menyelami matamu tenggelam dalam pusaran teduh dan bening. aku tak ingin sebentar meski napas tersendat meresapi deras yang mengaliri gelombang di sepanjang waktu itu. bagai detak jantungmu mengalun seindah lagu membawa tenang pada jaga dan tidurku. @PelangiPuisi
0
0
2
@setitikazha
Zh_
5 months
bulan yang lindap di balik awan adalah rindu yang kusembunyikan dari jangkauan matamu amarah? selimut tebal yang kukenakan di atas pembaringan kudekapkan pada tubuhku serapat takdir pada kemtian @PelangiPuisi
0
0
2
@setitikazha
Zh_
4 months
selamat tidur, kekasih waktu terlalu larut untuk terjaga. sementara bagi rindu malam tetap saja serupa pagi: di mana kita berdua sama-sama membuka mata. @PelangiPuisi
0
0
2
@setitikazha
Zh_
3 months
sebelum tumbuh cinta hanyalah benih diperabukan ingatan cemas juga kangen #PA10kata @PemetikAksara
0
0
2
@setitikazha
Zh_
3 months
risau, sudahkah pergi dari matamu? atau masih saja tak enyah menyenandungkan lagu rindu menawar gundah sambil pura- pura acuh. padahal di bibirmu kata-kata sudah berdesakan ingin terucap. tapi cintamu gagap. @PelangiPuisi
0
1
2
@setitikazha
Zh_
2 months
kau telah kalah, sayang cinta yang kaumulai dengan sandiwara itu meruntuh dinding angkuhmu membuatmu jatuh lebih jauh ke dalam cintaku #puisipendek @PelangiPuisi
0
0
2
@setitikazha
Zh_
3 months
sunyi yang bertubuh pada dirimu tak pernah gagal membunyikan gending rindu di hatiku. dan aku selalu kebingungan; harus menari, atau berlari sementara rasaku patuh mengiyakan setiap derai hujan yang jatuh dari kesepian. @PelangiPuisi
0
1
2
@setitikazha
Zh_
3 months
Malam menanggalkan gelapnya. Shopia mengrjap. Lamat-lamat dilihatnya sosok yang asing. Teramat asing. Namun, segera pada detik selanjutnya, dia melihat jelas dan merasa pernah mengenalnya. Tapi di mana? "Selamat pagi, Shopia." "Pagi? Aku tak merasa ini pagi. Siapa kamu?" (tbc)
0
0
2
@setitikazha
Zh_
2 months
lengang sekali gang menuju hatimu. tak dipadati kenangan seperti biasa. tapi kopi di meja dan getir di bibirmu menghias taman. bunga dan lampu padam matamu telah jatuh pada kesunyian. @PelangiPuisi
0
0
1