Malam ini, diberi ijazah ini :
Astaghfirullahal ‘Adhim 7X
La ilaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin X3
Rabbana dholamna anfusana wa in lam taghfir lana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin 3X
Gih Mbah. Siap.
Padahal, dampak Dirty Vote paling signifikan hanya akan bisa mempengaruhi voters yg aktif di media sosial. Mereka yg hanya mendapat informasi dari TV, nggak akan terpengaruh dg Dirty Vote ini.
Nggak percaya? Coba cek sekeliling kalian yg sekarang aktif di darat. Serangan fajar?
Tugas intelektual, ulama, aktivis adalah mengkritisi Pemerintah. Mengingatkan. Kalau perlu nduding. Kalau jadi intelektual hanya mbebek ke Pemerintah Wakjo ae iso.
Telah beredar di grup WA. Apakah benar ini tulisan Cak Nun?
Kami konfirmasi ini tidak benar. Ini adalah bentuk Kejahatan Media Sosial. Mencatut nama Emha Ainun Nadjib / Cak Nun.
10th oposisi mati. DPR dikebiri dan full senyum di senayan. Intelektual dan dosen digantung tapi sumringah dengan proyek2 kampus. Rakyat bawah tolah toleh menunggu es teh
Pentingnya kontrol publik. Ketika di Pemerintahan tidak ada oposisi. Masyarakat memegang kendali untuk check and balance. Dan tidak perlu kaget jika pada akhirnya Pemerintah tetap menutup mata dan telinga.
@hutanpinus___
Sangat beruntung sekali Jokowi, 2 periode tanpa tekanan oposisi. Kekuasaan digenggam tanpa ada ancaman. Rakyat cukup dijejali bansos musiman. Kelas intelektual dikasih posisi Komisaris, Staff Ahli, Wamen, Stafsus milenial dan apapun saja yg bisa diada-adakan kapanpun saja.
Orang kota cenderung mudah kagum dengan pemandangan desa. Keluguan dan keontetikan orang desa bikin wao wao. Itu yang dilakukan orang2 Jakarta ketika pertama kali melihat Pak Jokowi.
Kami bersyukur sedalam-dalamnya kepadaMu ya Allah
Bahwa dl tengah masyarakat yang tenggelam dalam kebingungan dan keputusasaan ini Engkau selalu memelihara dl dalam diri kami optimlsme, optimisme, optimisme
Waktu bikin buku ini Pak
@SBYudhoyono
masih belum dapat cahaya. Setelah ketemu Wali
@jokowi
beliau sadar. Lalu dapat hidayah.. jadi buku itu ditulis dimasa kegelapan.
Tuhanku
tatkala tiba sesuatu yang membuatku merasa
senang, segera aku mulai bersedih, dan tatkala
tiba sesuatu yang membuatku merasa sedih,
segera aku mulai dihinggapi rasa senang
sedih dan senang
silih berganti datang
Kami bersyukur sedalam-dalamnya kepadaMu ya Allah
Bahwa dl tengah kebuntuan nilai
Kebuntuan pengelolaan bangsa dan negara
Engkau tidak pernah berhenti memberi kami Jalan terang benderang, terang benderang, terang benderang