Sudah 28 tahun bunga edelweis ini tersimpan rapih di dalam rumah. Diberikan oleh mantan kekasih ibu saya pada tahun 1992 sebagai tanda cinta mereka berdua. Entah kisah sedih apa yang ada di dalamnya, tapi saya percaya, pada yang pernah mencintai, kenangan tak akan pernah mati.
1. crash landing on you
2. Whats wrong with sec kim
3. Legend of blue sea
4. Goblin
5. Its ok thats love
6. descendants of the sun
7. Oh my venus
8. Fight for my way
9. Memories of alhambra
10. Itaewon class
Apalagi yaaaaa?
Di antara banyaknya hal yg aku lakukan, Mengapresiasi diri sendiri jd salah satunya. Beli aja sesuatu yg aku suka. Kalau belanja pake Kartu Debit
@JeniusConnect
lebih enak lg krn hemat! Belanja di e-commerce pake Kartu Debit Jenius ada promo up to 500rb👀
#LakukanDenganCaramu
Warteg Gandaria - cerita singkat yang sangat sederhana. Percakapan dua kepala yang sedang menyusun mimpi-mimpinya. Tapi yang namanya rencana, tak selalu bisa terlaksana.
Untuk kekasihku di masa depan,
Aku telah menginjak ribuan duri sebelum akhirnya sampai ke sini. Pun pernah begitu tenggelam sebelum kini sampai lagi ke permukaan. Jika kamu nanti berjabat dengan kurangku & berbentur dengan egoku, pintaku satu: bertahan. Aku lelah berjalan-jalan.
Teka teki hidup itu memang susah sekali ditembus ya. Beberapa mendadak jadi yang terdekat, beberapa lagi justru jadi yang terbuang jauh-jauh. Teman cerita melupa sapa, teman asing berubah penting. Keduanya seperti dapat giliran untuk punya atau kehilangan peranan.
Saya selalu percaya, badai datang bukan hanya untuk menenggelamkan, tetapi untuk membawa perahu kita berlayar lebih jauh. Karena kekuatan besar terkadang tumbuh dari kepatahan-kepatahan yang terajut. Untuk siapa pun yang membaca ini: Jangan berhenti bergerak maju. Hv a good day❤️
Dia yang katanya membosankan, tak banyak bicara, tapi paling setia. Dia yang katanya selalu ada, punya banyak waktu, tapi paling pencemburu. Dia yang berjuang tapi mengekang, dia yang menantang tapi sering hilang. Memang selalu ada yang kurang.
Dulu sering bertanya-tanya pada hubungan orang dewasa; mengapa pisah kalau masih saling cinta, mengapa nggak bersama kalau sudah saling suka. Sekarang baru mengerti. Untuk mengucap janji suci, butuh lebih dari sekadar saling mencintai.
Untuk dirimu yang masih sendiri: Mungkin hatimu telah banyak dipatahkan, pun banyak hati telah kamu abaikan. Pertemuan dan perpisahan kini terasa sangat melelahkan. Tenang, akan ada satu perjumpaan yang menghentikan segala pencarian dan pelarian. Bukan sekarang, tapi akan datang.
Bu, hari ini aku masih merangkak jauh untuk menaklukan banyak mimpi. Jalannya cukup berbatu, terkadang buntu. Tapi ibu harus sehat selalu ya. Nanti ketika dunia sudah ada dalam genggaman, aku ingin Ibu turut menyaksikan.
Karena itu, satu-satunya balasan yang bisa aku berikan.
Namanya hubungan, pasti ada ego berbenturan. Jika ada tengkar, jangan malah menghindar dan tak mau mendengar. Mari duduk berdua, bicara apa yang kita rasa. Benar salahnya, cari solusinya. Terlalu banyak asumsi malah merawat emosi. Coba saling koreksi diri.
Menjadi 25, mungkin, adalah hal yang biasa. Penambahan angka dalam usia selalu berulang pada tanggal dan bulan yang sama setiap tahunnya. Namun untuk sampai di angka ini, banyak sekali cerita yang pantas mendapat kata syukur. Salah satunya, kecukupan yang menggenangi hati.
Hari ini mengantarkan Mas Agus ke tempat peristirahatan terakhir. Banyak cinta, banyak doa. Entah berapa orang yang hidupnya Mas Agus ubah, tapi yang jelas, saya salah satunya. Selamat jalan, Pahlawan.❤️
Seorang ayah pernah berkata bahwa suami bagaikan nahkoda dalam kapal. Tak perlu yang tertampan atau termapan. Tapi cukup yang bertanggung jawab. Tak peduli seberapa kuat badai menerjang, yang bertanggung jawab pasti akan berusaha agar kapal tak pernah jatuh dan tenggelam.
“Adalah aku yang selalu hanyut dalam goresan kata yang kaurangkai terlelap di antara jeda kalimat yang kaubuat. Adalah aku yang sedia merangkul kurang-kurangmu, mengisi celah sepi yang tak bisa mereka isi.” Lanjutannya baca di
#KitaSebelumSebuahLupa
ya! 4 SEPTEMBER!
@mediakita
🌼
Ada yang mati-matian berjuang, tapi yang disayang justru menaruh hati di banyak orang. Ada yang bergandengan, tapi tertatih-tatih memangku hati yang berserakan. Ada yang mengejar karena penasaran, ada yang bertahan karena takut sendirian. Ada saja kelakuan.
Titik nyaman tertinggiku kepadamu, tak terletak pada seberapa sering kita berbicara. Tapi seberapa banyak aku mendapat tenang, bahkan dalam hening dan diam.
Biarlah dulu seperti ini. Merasa tapi tak berlebih, merindu tapi tak menggebu. Nanti ketika aku siap jatuh, kan ku berikan seluruhku padamu dengan penuh. Karena perihal patah kembali, belum ada dalam rencanaku lagi.
Pak, ternyata benar. Kalau sudah kecewa sama cinta, langit pun menjadikan birunya tiada. Andai Bapak ada, air mataku pastilah tak sederas ini. Anak sialan itu, Pak, benar-benar membuatku hancur.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." selalu menjadi pengingat ketika hal-hal tak berjalan sesuai apa yang hati inginkan.
Jatuh cinta adalah rahasia sang Pencipta, bukan rencana manusia. Waktunya bisa kapan saja, insan-nya bisa siapa saja. Tapi ketika itu terjadi, hati-hati. Tak ada tombol untuk berhenti.
Seringkali aku bertanya-tanya dalam hati:
Sebenarnya, sedang apa kita saat ini?
Kerap berbagi hari, tapi tak sepenuhnya menaruh hati. Saling meraih, tak kunjung juga jadi kekasih.
•
Sedang apa kita saat ini?
Beberapa orang memang nggak akan pernah bisa pergi dari hati, tapi nggak bisa juga untuk diajak sama-sama mengejar mimpi; bangun rumah tangga, menua bersama dengan anak cucu yang lucu-lucu. Beberapa nama cuman bisa kita simpan, bukan untuk menemani sampai akhir perjalanan.
Hubungan kita bagai rumah tua yang mulai runtuh digerogoti keegoisan. Rumah indah yang kita bangun dulu,kini hanya ego yang sering bertamu. Masih bisakah kita bernaung? Karena rumah ini tak terasa lagi meneduhkan. Sedang apa kita sekarang? Saling sayang tapi tak ada yang berjuang
Cerita pendek ini terinspirasi dari dm yang masuk di instagram saya. Namanya aja yang rahasia, ceritanya nggak✌🏻coba bantu jawab itu kenapa ya kira-kira.
Hari ini seorang sahabat bercerita: 8 tahun memendam perasaan, baru kali ini berani dinyatakan. Sebelum menikah, biar lega katanya. Alih-alih tak berbalas, justru mereka punya rasa yang sama. Maknanya: Karena lidah terlalu takut bicara,kebersamaan tak ada di pihak mereka berdua.
Lanjutkan versimu dengan hashtag
#KitaSebelumSebuahLupa
. Jawaban menarik akan aku kasih bukunya 😋
Contoh:
1. Sebelum sebuah lupa, kita bukanlah sesuatu yang perlu kutanya apa. -
@zarryhendrik
2. Sebelum sebuah lupa, kita tahu bagaimana caranya baik-baik saja -
@DevaMahenra
Beberapa tahun dari sekarang, ketika hatimu telah sembuh, kau akan menoleh pada waktu di belakang. Betapa kau pernah hancur, jatuh, rapuh. Kemudian kau akan sadar dan tertawa; ternyata air mata yang membuat dirimu kini lebih bahagia.
Sepenggal tulisan dari
#KitaSebelumSebuahLupa
- Sebagaimana yang dikatakan oleh Nan, “Kehancurkan itu miliknya waktu, tapi cerita indah adalah miliknya kita.”
Baca cerita utuhnya di dalam buku ya ❤️ sudah bisa dipesan, edisi bertanda tangan di
4 dari puluhan yang masih tersimpan. Sisi cantiknya justru saat sudah menguning dan mengering. Bunga bukan hanya sebagai hiasan, tapi jadi saksi indahnya perjalanan.
Selingkuh, bisa terjadi sama siapa saja. Nggak memandang laki-laki atau perempuan. Nggak juga karena ada kesempatan, kejenuhan dan berbagai macam alasan lainnya. Lebih dasar daripada itu semua: perselingkuhan terjadi karena ada persetujuan dari diri sendiri.
Ayah, aku minta maaf karena pernah menaruh iri pada keluarga yang sibuk kesana kemari; berjalan-jalan melihat dunia dari beda belahan. Dalam hati, "kita kapan?". Tapi setelah kau tak lagi di sini aku mengerti, sebaik-baiknya perjalanan tak lebih indah ketika ayah dalam pelukan.