Labium merah menyeduh cerita luka di balik butir kafein dalam prakata dan bilik kamera. Bagaikan pesona surya ia nampak menyulam supremasi paling bahagia— fana.
ㅤ
Perihal tanya, “Esok aku jadi siapa?” memenuhi konstitusi logika. Pasalnya ia hanya figur nirnyata dalam refleksi duka jiwa penuh dusta. (1997)
ㅤ