baru sempat periksa dm, dan menemukan pertanyaan tentang buku
#bertahuntahunbertahan
ini.
izinkan saya menjawab dalam sedikit utas, semata untuk kembali menghidupkan kembali buku saya yang pernah terbit di tahun 2019 ini.
jika suatu hari ada yang luluh di dalam dirimu, dan mencari siapakah yang paling mencintaimu, maka ketahuilah bahwa aku masih sama...
#BertahuntahunBertahan
salah satu cara memperjuangkanmu sebaik-baiknya adalah melalui doa. karena pengharapan terhadap manusia, bisa saja membuat kecewa.
tapi jika aku berbahagia mencintaimu dalam doa, maka cinta itu akan menjadi kekuatanku untuk berlapang dada.
“Jika apa yang kaukatakan hanya untuk menyembuhkan hatimu sendiri, aku tidak akan pernah rela. Aku tidak akan membiarkanmu sekali lagi egois hingga titik paling habis.“
/ membaca
#HadiahPerasaan
/
"tetaplah bertahan tanpa rantau
tumbuhlah menjadi bunga di dadaku
di kampung kita menanam bambu
demi menciptakan rumah bagi rindu.."
— dongeng-dongeng yang tak utuh
@dsuperboy
#nowreading
kalau saya masih peduli, akan saya kejar, terserah seberapa jauh kamu melangkah meninggalkan saya di belakang. tapi kalau saya sudah tidak peduli, saya akan berbalik arah dan betul-betul tidak akan peduli. sama sekali.
terima kasih, lukanya. tidak menyangka ternyata bisa begitu dalam dari hal sederhana. saya pamit dulu dari keseharianmu.
sampai nanti, entah kapan lagi.
suatu hari kamu akan bersyukur ketika sepi itu diselamatkan oleh orang-orang baik yang mencintaimu apa adanya.
jangan berhenti bertahan, kamu tidak akan selamanya sendirian.
kau adalah puisi
yang menuliskan dirinya
untuk sepasang mata lain.
sementara aku
hanyalah bait-bait hampa;
tak satu pun barismu
hendak mengisi celah dan jeda.
lantas,
pantaskah aku
membayangkan "kita"?
kuharap kau tidak melupa tentang seseorang yang di dalam doanya, mencintaimu begitu tabah, dan di dalam hatinya, cinta itu tak pernah sanggup berpindah.
kau apa kabar? kapan terakhir kali kau memeluk dirimu sendiri? apa kau masih ingat bagaimana caranya bernapas tanpa sesak? kalau kubilang, ada yang mendoakanmu, apa kau masih percaya?
terkadang ada rasa takut ketika seseorang berubah, bersikap tidak sesuai dengan apa yang ia katakan tentang dirinya.
kupikir yang salah adalah aku, sebab terlalu mudah percaya, dan melupa bahwa hidup itu penuh sandiwara.
aku kembali kehilangan musim dan cuaca, waktu dan masa, langit dan angkasa, riuh dan cahaya.
aku gelap yang tak tahu jalan pulang.
aku sunyi yang mengutuk diri sendiri.
akulah kehilangan
yang kini bertahan sendirian.
#jumatpuisi
@PelangiPuisi
intinya begini, bertanggungjawablah atas hatimu sendiri. jangan berharap orang lain yang akan membuatmu merasa baik-baik saja.
kalau cinta yang kamu rasakan lebih banyak sakitnya, lantas untuk apa berlama-lama menikmati rasa sakit itu?
belajar kuat.
temukan sisi baiknya.
kalau malam ini kita ditakdirkan untuk bersedih, berdoalah. jangan menatap langit dengan air mata. bulan tidak berada di sana karena ingin menerangi kesedihanmu. namun untuk mengingatkan, masih ada matahari di balik kegelapan.
lama mengenalmu, aku jadi banyak tahu. bahkan dugaan-dugaan yang kuharap keliru pun pada akhirnya menjadi kenyataan.
aku tak peduli lagi. itu urusanmu. tapi asal kautahu, tak seorang pun menyukai pengkhianatan.
kau mungkin tak tahu ada seseorang yang mendoakan bahagiamu dari jauh, dengan siapa pun kehidupanmu sekarang. dan doa itu akan sealu sama; semoga cintamu tak pernah terluka.
kau bersedih dan itu salahmu, sebab masih saja menempatkan harapan pada seseorang yang kautahu tak bisa kauandalkan.
menapaklah sendiri.
itu hatimu.
itu rasamu.
ia yang kaukira bisa menyembuhkannya, ternyata membuat duka semakin nganga.
sampai kapan harus kauelak semua itu?
Langit, bawa salamku padanya, katakan maaf atas sapa yang selalu tertunda. lewat doa-doa, aku akan menyulam apa yang tak sempat. semoga surga baginya adalah sebaik-baiknya tempat.
kau gemar menguji tabahku dengan abai. kau buat aku merindu, dan berharap kelak kaubalas rindu itu.
padahal aku tahu
kepada siapa hatimu menuju.
jelas bukan aku.
apakah kamu suatu hari akan berhenti di suatu titik? sementara bagiku, sepertinya, bersamamu adalah kesempatan terbaik; sesuatu yang tidak ingin kusia-siakan, bahkan di hadapan waktu sekalipun.
suatu saat
kita akan jatuh cinta
dan tidak ada lagi
jalan pulang
suatu saat
kita akan tersesat
namun saling
menyelamatkan
di saat itu
kita tahu
bahwa semesta
adalah restu
kau berusaha mencari kata-katanya, yang akan membuatmu merasa baik-baik saja. tapi, semakin kaucari, semakin bertambah hatimu nyeri.
ia sudah tidak sama seperti dulu, sanggupkah kau menerima itu?
dulu aku pernah jatuh kepadamu. pun pernah dengan lugu, menangkap dan merawat seluruh harapan yang kauberikan.
bahkan aku mengira kita memiliki amin yang sama. sebelum akhirnya, kau persingkat dengan doa yang berbeda.