arifanindita_ Profile Banner
Arif Anindita Profile
Arif Anindita

@arifanindita_

Followers
724
Following
323
Media
16
Statuses
479

PhD Student @ecoInsubria | Visited @UNavarra | Postdoctoral Research Fellow @unimib | Interested in education, development, and family

Varese, Lombardy
Joined December 2018
Don't wanna be here? Send us removal request.
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
Jelek amat paper yang dikutip. Validitas hasilnya sangat dipertanyakan. Bilang pake metode X, tapi validitasnya gak diuji. Coba lagi bos buat nyari kutipan paper yang lebih oke. Nice try, tapi belajar lagi yang lebih serius, minimal biar bisa milih paper rujukan.
@irwndfrry
Ferry Irwandi
1 month
jadi dari berbagai Sumber yang gue pelajari dan teliti, menunjukan bahwa kenaikan upah minimum dapat mendorong pekerja dan perusahaan untuk beralih ke sektor formal.
Tweet media one
117
121
1K
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
Pesan utama saya dari twit ini:. Sebagai edukator, apalagi yang pendapatnya bisa mempengaruhi banyak orang, mohon menggunakan paper yang legit untuk mendukung argumennya. Di Ilmu Ekonomi, kita punya standar ketat untuk mengkonfirmasi temuan kita. (1/2).
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
Jelek amat paper yang dikutip. Validitas hasilnya sangat dipertanyakan. Bilang pake metode X, tapi validitasnya gak diuji. Coba lagi bos buat nyari kutipan paper yang lebih oke. Nice try, tapi belajar lagi yang lebih serius, minimal biar bisa milih paper rujukan.
8
98
583
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
LOL dikira cuma SS. Saya sudah baca paper komplitnya. Dan tetap, hasilnya sangat meragukan. Itu "model" yang dipakai buat estimasi apa, dan apakah diuji validitasnya?. Fokus ke twit saya, saya tidak bahas soal PPN-nya, tapi soal paper yang dikutip.
@irwndfrry
Ferry Irwandi
1 month
Itu alasan kenapa jadi salah satu rujukan tesis saya dan emang ditulis sama orang yang kredibel. Anda punya pendapat berbeda? Itu hak anda @arifanindita_ . menghakimi sebuah paper jelek cuma dari potongan SS tanpa tahu siapa yang menulis, tentu sebuah hal buruk dari seorang phd.
19
32
308
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@OzanHusein Asumsi difference in spatial difference. Author hanya menyebutkan menggunakan itu saja. Tapi tidak menguji validitasnya. Menggunakan fancy econometrics model belum tentu menghasilkan hasil yang valid. Makanya di paper2 bagus, selalu ada diskusi mengenai asumsi dan validitasnya.
4
30
286
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@papskipaap Dari full papernya. Econometricsnya terutama.
3
7
138
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Sama-sama mas ferry. Terima kasih juga, karena kerameannya, semoga orang2 yang mengikuti bahasannya bisa mulai kritis memilah2 paper dan referensi. Semangat untuk menyusun tesis dan ngontennya. Semangat untuk tidak berhenti belajar. ๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚.
3
2
113
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
Terkait diksi โ€œjelekโ€ ya memang sengaja saya pakai. Disamping krn kualitasnya, juga ada potensi diperbincangkan luas. Hal ini agar menjadi pelajaran ke publik jg bagaimana memilih referensi. Dihujat pasti, tp pada akhirnya publik belajar untuk gk kutip paper secara mentah2. (1/2).
2
10
97
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Well, it is not my field. Tapi scrolling bentar, ini ada paper menarik pake case Hungary: Bahkan paper yang dikutip di paper tersebut, Magruder, 2013 (JDE) tetap ada robustness check. Untuk memastikan bahwa hasilnya valid.
3
11
90
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Siap mas ferry. Feel free kalau mau ngontak. Kalau panjann dan butuh respon cepet, lebih enak by email. Karena jarang buka twitter juga. Siap. Nanti difotokan kalau ke turin. ๐Ÿซก๐Ÿซก๐Ÿซก.
5
2
73
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Alasannya:.- Penjelasan lebih komprehensif.- hasil yang disajikan diuji benar validitasnya. Case dif-in-spat-diff, asumsinya: "omitted variable bias similar across regions of space" (magruder, 2013). Kurniawati tdk melakukannya. Hanya melakukan robustness dengan indikator lain.
3
18
71
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
Karena gagal terus buat reply, ini saya quote aja:.Siapapun itu, tidak menegasikan kalau validitas hasilnya sangat meragukan. Awalnya saya skeptis cuma lihat SSnya, tapi pas beneran baca isinya, saya makin ragu dengan hasilnya.
Tweet media one
@irwndfrry
Ferry Irwandi
1 month
paper yang ada bilang jelek itu adalah karya seorang peneliti BRIN saat mengambil program pasca sarjana UI. Paper ini memuat indikasi tentang model pasar tenaga kerja monopsony di pulau Jawa dan ini sejalan dengan penelitian Magruder sebelumnya
Tweet media one
0
9
69
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Hah? Siapa yang bilang tidak membaca penuh papernya?. Bukan field saya bukan berarti saya tidak membaca papernya. -__-. Pesan saya sih belajar lebih serius lagi econometricsnya. Minimal, agar tahu paper mana yang bagus apa enggak untuk dijadikan rujukan.
5
1
60
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
Ini poin saya kalau paper yang dijadiin kutipan jelek. Dah sekian.
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Alasannya:.- Penjelasan lebih komprehensif.- hasil yang disajikan diuji benar validitasnya. Case dif-in-spat-diff, asumsinya: "omitted variable bias similar across regions of space" (magruder, 2013). Kurniawati tdk melakukannya. Hanya melakukan robustness dengan indikator lain.
3
9
54
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Yang mana, tidak cukup untuk memastikan bahwa hasil statistiknya valid. "Diuji benar" bukan berarti validitasnya benar, tapi bener2 menguji supaya hasilnya bisa dianggap atau mendekati valid.
1
3
36
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Yes. Karena sangat meragukan hasilnya, makanya saya bilang jelek untuk dijadikan kutipan.
1
1
29
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry I know. Itu kenapa saya gak ikut bahas substansi diskusinya. Saya bahasnya kualitas paper yang jadi rujukan. -__-.
2
1
27
@arifanindita_
Arif Anindita
2 months
Banyak orang salah, menganggap bahwa 1+1=2 adalah hal yang pasti benar, tapi lupa itu pun ada asumsinya. Kalau belajarnya bener harusnya tahu 1+1=2 itu benar pake asumsi apa. Di social science, banyak asumsinya. Dan harus sadar bahwa penjelasannya terbatas dalam asumsi tertentu.
@alandpradana
Aland ๐Ÿ‰
2 months
Gue pernah bikin hipotesis pribadi soal ini, bedanya orang sains sama soshum. Standar kebenaran orang saintifik tuh kan โ€œbenar atau salahโ€ kaya di 1+1=2, sedangkan orang soshum tuh abu-abu, metricsnya bisa kestabilan, efektivitas, dll. Somehow makanya orang sains tuh kaku, dan-.
0
2
23
@arifanindita_
Arif Anindita
2 months
Ini menyesatkan ya adik adik.
@aaldirnld
al
2 months
Cara ke kampus luar negeri.1. Pilih satu dua kampus atau berapapun.2. Buka Scopus.3. Cari artikel dan batasi hanya untuk artikel yang dipublish author dari kampus impian kalian.4. Baca seluruh artikelnya.5. Email author dan nyatakan pujian serta ketertarikan. LoA menunggu kalian.
1
0
21
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@yuusha01_a 1. Belajar yang serius, dan tidak berhenti belajar. 2. Baca paper di jurnal top, ini akan membiasakan kita ikut standarnya. 3. Diskusikan paper yang dibaca. 4. Selalu skeptis, bahkan sama temuan kita sendiri. 5. Lakukan penelitian yg berkualitas. Penelitian bagus -> paper bagus.
3
3
15
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
I am happy to announce that after a very long bureaucratic process ๐Ÿ˜…, I will join @unimib next month as a postdoctoral research fellow. I will work on the impact of vocational education training reform on labor market outcomes and family formation in Italy.๐Ÿฅ‚.
9
2
15
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Ini saya tambahkan bahwa tidak ada robustness check untuk membuktikan bahwa asumai estimasinya berlaku. Ganti indikator =/= asumsinya valid.
Tweet media one
1
2
15
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Field of interest. Field saya family economics, bukan taxation dan labor. Jadi, saya gak familiar dengan literatur minimum wage, pajak, dan employment.
1
0
14
@arifanindita_
Arif Anindita
7 months
Saya mau kasih insight 2 hal:.1. Dosen kadang gak bisa ngatur ekspektasi. Ini level skripsi, bukan disertasi. 2. Mahasiswa banyak yang belum siap ngerjain skripsi. Ini kumulatif karena waktu kuliah tidak serius atau dosennya gak jelas ketika menjelaskan, terutama soal metode.
@radyum
Radyum Ikono
7 months
mnrt gw >50% dosen di indo tuh ga ready ngebimbing sih. I mean like, gmn caranya kita minta bimbingan dr source of the problem? ๐Ÿซฃ.
0
2
12
@arifanindita_
Arif Anindita
3 months
Next week, I will present my job market paper about the effect of education expansion program on interfaith marriage. For those who are interested, you can join the presentation by joining online.
@ecoInsubria
Economia Insubria
3 months
Anindita Arif (@arifanindita_) presenting "Education, Religious Segregation and Interfaith Marriage" as part of a series of Internal Seminars coordinated by Daniela Sonedda (@d_sonedda) and Andrea Vezzulli (@andrea_vezzulli), 28/11, 12:30-13:30.
Tweet media one
5
2
13
@arifanindita_
Arif Anindita
2 months
"More Than Blue: The Series" masih yang paling sedih sih.
Tweet media one
@NetflixID
Netflix Indonesia
2 months
Sediain baskom buat nampung air mata kamu, karena judul-judul dari Cina, Hong Kong, dan Taiwan ini bakal bikin kamu tersedu-sedu ๐Ÿ˜ญ. Sebuah utas ๐Ÿงต
Tweet media one
0
1
12
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Bangun pagi-pagi cek twitter eh ada tagar yang baru trending tuh #RapiaKesetanan M=R, Tanan=hatan. Dasar negeri para BuzzeRP. Yang dibahas? Tentu klaim obat yang kemaren ditolak BPOM. Apapun masalahnya, BuzzeRP solusinya ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚.
2
8
11
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
Rame amat pagi-pagi. Mana ada acara akun di-lock ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚. Gak apa. Kapan lagi twit ekmet serame ini.
7
0
11
@arifanindita_
Arif Anindita
13 days
Tulisan vs Orangnya. My JMP and a cool project I am working on (full draft by the end of this month). ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ
Tweet media one
Tweet media two
Tweet media three
@nabiylarisfa
Nabiyla Risfa Izzati
15 days
Tulisan vs orangnya
Tweet media one
Tweet media two
Tweet media three
Tweet media four
4
0
11
@arifanindita_
Arif Anindita
16 days
Betul. Gratis, tis, tis. Kecuali mau buka OAnya. Yang bayar biasanya ya yang predator atau yang semi-predator (setahun bisa bikin ratusan special issue dengan kualitas jelek). Top journal kadang bayar. Itu pun nominalnya gak besar. Biasanya buat ngasih filter "sadar diri".
@HendriKaharudin
Hendri Kaharudin
16 days
Banyak banget peneliti/akademisi lokal yang mengira buat publish ke jurnal terindex internasional itu harus bayar. Sebagian besar yang harus bayar itu justru jurnal predator. Buat publish di sebagian besar jurnal terindex adalah GRATIS, kecuali mau nebus open access-nya.
2
2
11
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@HRNTRM Yes. Memang masih banyak yang belum tahu bahwa paper yang publish bisa dikritik. Dan yang terpenting, bisa jadi pembelajaran cari rujukan yang serius. Tidak hanya mengutip paper yang udah publish. Apalagi untuk perdebatan yang bisa menggiring opini publik. Harus lebih hati2.
1
1
11
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
Last month, for the first time, I experienced racism. Yes, in Germany. Not by German, but by Arabic immigrant teenagers. They are immigrant, how can they become racist. It does not make any sense to me.
0
0
8
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Meet my two amazing thesis supervisors. Prof. @roby_nistico and Dr. @MatteaStein. Ask them to supervise me is the best decision I made during my master. I hope we will be still in contact and continue our collaboration work after my master.
Tweet media one
1
0
8
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@capekbangetdong @Hilihisasi @irwndfrry Karena memang akun profesional. Akademik di econ interaksi medsosnya lewat twitter.
1
0
7
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@enchromaaa @irwndfrry Bisa menerapkan hal yang mirip sama yang dilakukan oleh Magruder (2013), bisa ngecek possible confounding factors. Magruder (2013 ngasih contoh jelas, gimana berusaha bilang bahwa hasil estimasinya valid. Walaupun pasti selalu ada kritik. Tapi minimal, berusaha dibuktikan.
2
0
7
@arifanindita_
Arif Anindita
2 months
Tomorrow, I will discuss my paper about the impact of the Jakarta Sekolah Kolaborasi program. Online: 12.00 CET, 18.00 WIB.
@ayew2021
Applied Young Economist Webinar
2 months
TOMORROW (27 November): AYEW Education Economics Workshop! . Join us at 11:00am GMT to listen to @arifanindita_ (@unimib), Oumar Ben Salha (@unibs_official) and @raulmleonp (@HarrisPolicy) . Sign up for Zoom details:
Tweet media one
2
1
7
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@yuusha01_a Ini udah start dan modal yang sangat oke. Mau belajar. Dikuatkan materinya dulu, pengetahuan teori, statistik, dll. Jangan dipaksakan nulis paper dulu. Nikmati proses belajarnya, you will be there. Good luck ๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚.
0
0
6
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Rujukan paper pembanding ini berarti bukan indikator saya membaca papernya ya. Gak apa minimal saya baca 2 paper full baru. Satu paper oke ini:. Satunya paper tadi yang validitasnya sangat diragukan.
0
1
6
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@azwrmhrz @ihsan_im @EzraVCS Jo lali tandurane disiram sek lur.
3
0
6
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@AnggaPutraF @chocochipsfloat Halo pak, kapan mampir san siro? Udah lama gak bertemu ๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„.
2
0
6
@arifanindita_
Arif Anindita
7 months
Good food = good mood. Escape for a little while from preparing my JMP. Time to cook and enjoy my Carbonara. ๐Ÿ˜‹๐Ÿ˜‹๐Ÿ˜‹
Tweet media one
0
0
5
@arifanindita_
Arif Anindita
2 years
@GuobaNation I did my master in Naples, Italy (2 years). Expenses without scholarship: โ‚ฌ300 tuition fee + โ‚ฌ12000 living cost + โ‚ฌ1000 flight = โ‚ฌ13300 = 200jtan. Better than online, especially for the experience.
0
0
5
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Struktur anggaran 2021 mengindikasikan pemerintah lebih memiliki preferensi ke mana. Bangun Infrastruktur > Vaksin Gratis. Saya semakin tidak bisa mempercayai pemerintah untuk mengelola krisis. Tidak tahu prioritas.
@FaisalBasri
Faisal Basri
4 years
@anshory72 @sociotalker Untuk nyawa manusia kikir, untuk infrastruktur jor-joran. Tahun 2019, GNI per kapita Mesir $2.690, cuma 2/3 Indonesia yg sebesar $4.0550. Bukan infrastuktur yang adil dan beradab kan?
Tweet media one
0
1
5
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
Saya cinta mati sama matematika, tapi sadar saya gak sebagus itu buat jadi mathematician. Yaudah ambil econ aja yang lebih intuitif mathnya. Walaupun menyesal juga pada akhirnya karena gak ambil S1 math.
@_fikri_auliya
Pahlevi Fikri Auliya
10 months
Penasaran, teman2 dulu kenapa memilih daftar jurusan X di kampus? (bisa juga share kenapa tertarik dengan kampus tsb?). Dengan pertimbangan2 apa seorang anak SMA menentukan tertarik pada bidang X? Penasaran dengan ceritanya :).
0
0
5
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Most efficient way to learn IV.
@metrics52
Josh Angrist
4 years
IV unraveled - in only 13 minutes!.via @YouTube.
0
0
4
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
Beberapa teman yang kerja di sektor privat bilang kalau lebih murah bikin unit khusus dibanding bayar mahal untuk konsultan yang insight mereka kasih sebenernya internal juga sudah tahu.
@MFaizGhifari
Faiz Ghifari
10 months
Denger dari temen-temen di consultancy lagi downturn, project maupun team pada dicut, baik di Big4 maupun MBB. Demand untuk profesional services berkurang, kenapa kira-kira?
Tweet media one
1
1
2
@arifanindita_
Arif Anindita
8 months
Couldn't agree more. Two chapters of my dissertation are based on my experience as a policy analyst. My job market paper is even more personal. Inspired by my failed romantic relationship.
@economeager
early modern boy-actress (they/them)
8 months
also true in dev econ. even if you don't run field experiments, you should have experience of the contexts and programs that you write about. people think "what could spending 1 week talking to people in-country really teach me?" answer is, a fuck of a lot more than not doing it.
1
0
4
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Policy makers have to read this paper: My paper also shows BSM households invest to child education more than the benefit from the transfer:. We should trust hard evidence than anecdotal evidence. Poors are not as bad as we think.
@SMERUInstitute
The SMERU Research Institute
4 years
Baru-baru ini, Menteri @kemenkopmk Bapak Muhadjir Effendy dan Menteri @KemensosRI, Ibu Tri Rismaharini mengingatkan warga agar tidak menggunakan #BLT pandemi #COVID19 untuk membeli rokok. Menurut tweeps, apakah penerimaan BLT selama ini digunakan untuk membeli rokok?.
1
0
4
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
Padahal tinggal dipecat apa susahnya sih fraduster macam begini. Atau minimal dibebastugaskan sampai investigasi selesai. Bagus buat PR univ juga. Walaupun ujungnya harus diberhentikan.
3
1
3
@arifanindita_
Arif Anindita
2 months
Today:.12.30 GMT+1.18.30 WIB.To join:
@ecoInsubria
Economia Insubria
3 months
Anindita Arif (@arifanindita_) presenting "Education, Religious Segregation and Interfaith Marriage" as part of a series of Internal Seminars coordinated by Daniela Sonedda (@d_sonedda) and Andrea Vezzulli (@andrea_vezzulli), 28/11, 12:30-13:30.
Tweet media one
0
0
3
@arifanindita_
Arif Anindita
9 months
Saya dari dulu anti OSPEK. Pernah ngepost soal anti ospek di Line dan rame. Saat itu, banyak sekali yang pro adanya marah2 di Ospek, dengan dalih "melatih disiplin" (alasan klasik LOL). Terutama dari kampus semenjana. Yang lucu, ada puluhan orang ngeDM berisi ancaman.
@ardisatriawan
Ardianto Satriawan
9 months
Memang kalau menanamkan nilai itu harus diulang-ulang terus. Misalkan kita mau menanamkan nilai: "Salah satu orang, semua orang salah." alias collective punishment. Berarti kita harus ulang-ulang aja terus. Masuk SMP: MOS diajarin begitu,.Masuk SMA: MOS lagi, diajarin begitu,.
0
0
2
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@studyminty @irwndfrry Saya tidak berposisi ke kontra atau tidak. Karena kesimpulan dari paper yang disajikan sangat saya ragukan, dan bagi saya, jelek.
1
0
3
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@akbarkabay Halo pak, apa kabar? Seru, kapan lagi twit soal ekmet viral ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚.
2
0
3
@arifanindita_
Arif Anindita
27 days
Gak paham lagi dengan sensus penduduk 2020. Bagaimana mengukur keberagaman kalau variabel keberagaman kayak gini gak di-publish. -__-. Dahlah, balik lagi pake sensus 2010 aja ngerjain ini project.
Tweet media one
2
0
3
@arifanindita_
Arif Anindita
11 months
Dosen gak punya adab kayak begini pantas dibumihanguskan. Minta mahasiswa punya adab, dia juga gak punya adab. Anda share kontak WA, ya harus siap dihubungi kapanpun. Kan bisa dibales nanti. Kalau gak mau kayak gini ya share aja email.
@tanyakanrl
Tanyarl ๐Ÿ’š
11 months
๐Ÿ’š komennya agak miris, ada beberapa yg paham. Pdhl ini jelasยฒ masalah waktu, siapa sih yg gak keganggu kalo lagi libur dikasih kerjaan??
Tweet media one
1
0
3
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
@balyas_ulis @aryatama0 AI is about prediction power. Interpretation/causality? Perlu input SocSci. Bayangkan bagaimana nantinya AI digunakan dalam menentukan gaji. Secara historis ada gender and ethnic gap dalam wage. Kalau asal pakai gender dan ethnic dalam model (blackbox), bisa kacau (1).
1
0
3
@arifanindita_
Arif Anindita
9 months
@senzarsendy Menambah daya tampung sekolah negeri cenderung sangat mahal. Satu kebijakan oke yang cukup murah untuk pemerataan dan pernah dilakukan oleh pemprov jaman ABW yaitu Sekolah Kolaborasi. Efeknya positif terutama untuk sekolah swasta di daerah kumuh.
1
0
3
@arifanindita_
Arif Anindita
2 years
@rahmandabonz @ConversationIDN Keempat, @ConversationIDN perlu punya orang yang ngerti metode riset secara bener. Terutama soal kausalitas agar gak asal publish. Hasil riset walaupun udah publish belum tentu bagus. Secara metodologi maupun kesimpulan.
0
0
3
@arifanindita_
Arif Anindita
1 year
@ArrasyRahman @agylardi Sepakat. Bukan cuma di AI. Hampir di semua bidang seperti ini. Cuma jujur kelemahan banyak peneliti kita di Indinesia masih baperan. Bahkan kritik di conference pun masih banyak dianggap personal, bukan dianggap masukan buat improve penelitiannya.
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
2 years
Baru tahu ada beasiswa pra-doktoral (luar negeri). Melihat tujuannya, makin gak habis pikir. Masih sebegitu buruk kah kualitas kita? Sampai cara daftar, bikin proposal, cari supervisor saja harus dikirim ke luar negeri. ๐Ÿ˜”๐Ÿ˜”๐Ÿ˜”
Tweet media one
Tweet media two
1
0
2
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
Valid. Tapi tetap, sepertinya belum ada kosakata untuk istilah macam gudel, pedhet tanpa harus pakai istilah anak ". ". Hal yang lebih umum macam kejlungup, nggeblak, dan kunduran sepertinya juga belum ada. Atau emang saya aja yang gak tahu.
@karimnas_
Karim Nas
10 months
Kosakata Bahasa Indonesia itu kaya, yang miskin adalah kemahiran rata-rata penuturnya. Berapa banyak yang rutin menggunakan kata-kata seperti senarai, lincak, semenjana, rudin, unduh, bustan, cerkas, siniar, atau swafoto. Membedakan "kami" dan "kita" saja banyak yang belum mampu.
1
0
2
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Hiyyaaa hhiiyaaaa hhiiyaaaa. Kocak bener dah ini bapak ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ. Lawakan terbaik tahun ini. Terima kasih pak, hari saya sangat berwarna dengan tweet ini.
@hotradero
Poltak Hotradero
4 years
"Ikut vaksinasi berbayar juga Mas? Bukannya anda dulu bilang vaksinasi Covid-19 HARUS gratis?". "Iya saya jadinya ikut yang berbayar karena dapat antrean nomer 43 Juta. Sementara vaksinasi gratis sekarang baru sampai antrean nomer 25 juta. Kelamaan nunggunya".
0
0
2
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Punya pengalaman yang sama. Tahun 2018 keterima ke PhD program di salah satu kampus elit di UK. Tapi karena beratnya biaya hidup 4 tahun di UK, akhirnya memutuskan untuk master di kampus sekarang. 2 tahun masih masuk di kantong. Walaupun pada akhirnya dapet beasiswa juga.
0
0
2
@arifanindita_
Arif Anindita
1 month
@irwndfrry Betul. Saya ngomong soal labor and taxation karena merujuk ke twit2 sebelumnya yang bahas minimum wage dan tax ratio (not my filed, both of them). Spesifik soal paper tadi, makanya saya kritik di bagian metodologinya. Kenapa paper ini jelek dijadikan referensi.
0
0
2
@arifanindita_
Arif Anindita
1 year
Tapi poin terpentingnya, grafik ini tidak bisa menunjukkan hubungan kausalitas antara bansos dengan perolehan suara 02. Hanya korelasional semata. Perlu dilihat juga raw data dari beberapa wave survey sebelumnya untuk dikaji lebih dalam kalau mau dapat kausalitasnya.
1
0
2
@arifanindita_
Arif Anindita
1 year
@agylardi Mas, mohon agar lebih bijak menanggapi. Memang banyak masalah di BRIN, cuma ini pertanyaan yang sangat relevan. Penelitian yang sudah jadi paper, publish, bahkan sudah dapet nobel pun masih harus dikritik. Itulah gunanya diskusi ilmiah. Ide dan hasil harus terus didiskusikan.
3
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
5 years
Gak paham lagi ini konsep komunikasi publiknya kayak gimana. Kemaren ada duta corona, sekarang pasien sembuh diminta testimoni dan diberi bingkisan jamu. ๐Ÿ˜”๐Ÿ˜”๐Ÿ˜”.
1
1
2
@arifanindita_
Arif Anindita
5 years
Come on Mr. President, you can make better statement than this. Objektif kita sekarang harusnya bukan mengurangi dampak penyebaran, tapi menurunkan laju penyebaran. From an economics student, living in Italy.
Tweet media one
1
0
2
@arifanindita_
Arif Anindita
1 year
Is she your faculty member @UIIYogyakarta ? You have to investigate this!!!.Share APC for article on revision = selling authorship.CC: @InfoDikti @anshory72
Tweet media one
@author_for_sale
Authorship for sale
1 year
Tweet media one
1
1
1
@arifanindita_
Arif Anindita
1 year
Tidak semua menerima bansos memilih paslon 02 โ‰  Bansos tidak berkorelasi dengan perolehan suara paslon 02. Kalau mau lihat dampaknya, coba aja cek pakai quasi-experiment. Kita lihat evolusi suara daerah yang tiba-tiba diguyur bansos.
@BurhanMuhtadi
IG @burhanuddinmuhtadi
1 year
Tidak semua yg menerima bansos memilih paslon 02. Saya tidak mau menafsirkan lebih jauh. Baca aja sendiri temuannya.
Tweet media one
Tweet media two
1
0
2
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
Inovasi yang sangat tidak penting: GANTI WARNA. Inget terakhir kali mereka "Inovasi" dengan ngide ganti design? Yup, paspor kita gak diterima karena gak ada kolom tanda tangan. Kalau mau ngubah paspor itu, tingkatin kekuatan paspornya. Bukan ubah warna.
@kompascom
Kompas.com
10 months
17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna. Baca di
Tweet media one
0
2
2
@arifanindita_
Arif Anindita
11 months
Suka kesel sama kelakuan banyak dosen Indonesia. Banyak banget yang udah medioker kualitasnya (ngajar seadanya, riset kosongan), ngerasa paling paling pinter, gila hormat pula. Apa susahnya sih ngehormatin mahasiswa. Merasa lebih tinggi ya, sampai bisa ngomong seenaknya.
1
1
1
@arifanindita_
Arif Anindita
3 years
@bukanherbalife @kimjongann Kebetulan saya dan tim akan mendiskusikan temuan kami pada tanggal 30 November 2021 nanti. Feel free to join untuk mendiskusikan isu cohabitation secara lebih lanjut.
Tweet media one
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Yup. Digitalisasi yang digalakkan dan diframing seakan-akan keren oleh milenial dan bahkan diendorse oleh pejabat agar kebijakan terlihat kekinian kadang tidak menjawab permasalahan fundamental.
0
0
0
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Sangat miris pagi ini mendengar sebuah podcast mobile game. Jadi ada pro-player yang berkuliah di kampus top di negeri ini ngaku bahwa tugas, UTS, dan UAS menggunakan joki. Alasannya? Karena gak mau jadi karyawan. Apakah pendidikan hanya dianggap sebagai gelar saja?.
3
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
@lovaditya At least kuesioner IFLS bisa jadi salah satu rujukan bagaimana mengelola penamaan variabel. Ya walaupun data IFLS kadang ribet juga diolah, tapi untuk replikasi kode untuk pengolahan antar waktu lebih enak digunakan.
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
3 years
@roby_nistico @MarcoUnipd @UninaIT @csef_unina Congrats Professor ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘.
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
@satya_immanuel Selain supply dari ekonom beneran sedikit, demand dari media sepertinya juga gak banyak. Wartawan banyak yang gak punya akses ke riset berkualitas, punya pun belum tentu punya kapasitas. Ditambah lagi soal demand pasar sepertinya gak peduli dengan hasil riset oke.
1
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
2 years
@rahmandabonz @ConversationIDN Studi korelasional, tidak valid untuk bilang "pancing penerima". Pertama, soal sample selection. Kenapa yang tidak memakai kontrasepsi saja? Mungkin karena emang belum punya anak. Kedua, perbandingan benerima dan non penerima gak tepat, ya ini belum tentu karena PKH (1)
Tweet media one
1
1
1
@arifanindita_
Arif Anindita
7 months
@nabiylarisfa Sepertinya karena mayoritas masih pakai LPDP yang secara langsung nyuruh ikut conference abal-abal (harus ada proceeding terindeks). Ditambah lagi yang sedang PhD sepertinya juga masih dikit. Sepanjang ikut bbrp conference, baru sekali ketemu orang indo, dan statusnya bukan WNI.
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
1 year
Pertanyaannya, apakah dengan sampel size dari survey ini bisa diagregasi sampai level kab/kota, semisal hanya kab/kota tertentu yang diguyur. Saya rasa tidak. sampelnya terlalu kecil.
1
0
0
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
7 months
Solusi simpel tanpa beli rice cooker baru dan ngasih minyak saat masak nasi:. 1. Setelah nasi matang, matikan rice cooker. Diamkan sekitar 10 menit. 2. Setelah didiamkan, aduk nasi untuk menghindari bagian bawah terlalu kering. 3. Nyalakan kembali dengan mode warm.
@FOODFESS2
FESS
7 months
fess gimana caranya biar nasi ga nempel di rice cooker kaya gini?? ada tips and trick gitu gak biar waktu mau nyuci ga perlu direndem dulu
Tweet media one
2
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Kausalitas ala militer. Wamil = Mengguncang dunia melalui KPOP. Mungkin haris diRCTkan dulu sebelum diimplementasikan. Itupun kalau randomisasinya bener dan metodenya teruji, gak kayak ehem kasus kemaren .
@andikamalreza
Kamal | ๐Ÿ‡ต๐Ÿ‡ธ ๐Ÿฆ‰
4 years
YA SURUHNYA JADI TRAINEE AGEN KPOP LAH ANJEENK EMOSI GUAA
Tweet media one
Tweet media two
Tweet media three
Tweet media four
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
@goldydharmawan Perundungan (termasuk tugas gak penting di luar akademik) di PPDS bahkan feodalisme di kedokteran emang parah. Dan ini HARUS DIHAPUS. Masalahnya, junior susah buka suara karena takut "DITANDAI". Memang perlu banyak laporan investigasi macam ini untuk membukanya mata masyarakat.
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
3 months
Tahun pertama PhD dulu sering masak makanan banyak buat dibawa buat makan bareng sama anak-anak departemen. My colleagues: Arif, quit your PhD and open a restaurant. You will be rich.
@MN_aliakbar
MN Ali Akbar ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ญ๐Ÿ‡บ๐Ÿ‡ณ๐Ÿ‡ด
3 months
Ketika temen2 kantor lunch nya pada makan roti lapis aka sandwiches dan rice crackers, saya buka lunch box saya dengan Sop Janda kambing . Apa reaksi mereka? . ๐Ÿง“๐Ÿง‘โ€๐Ÿฆณ๐Ÿ‘ฑโ€โ™‚๏ธ๐Ÿ‘ด๐Ÿ‘จโ€๐Ÿฆฒ๐Ÿ‘จโ€๐Ÿฆฐ๐Ÿง”: Akbar, you are son of the b*tch . do you have your own restaurant ? . Gw cengar-cengir aja ๐Ÿคช
Tweet media one
2
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
Tidak banyak interaksi dengan lembaga konsultan bisnis. Cuma kalau lihat evaluasi dampak penerapan teknologi oleh Kemendikbud sama Oliver Wyman kemarin, kualitasnya sangat jauh dari standar impact evaluation. Semoga saja itu pro-bono atau gak bayar mahal buat jasa konsultasinya.
0
1
0
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
@TommasoOliviero @roby_nistico @MatteaStein Thank you professor ๐Ÿ˜„.
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
1 year
@agylardi Kita meneliti, menulis, mempublikasi untuk didiskusikan. Semua orang berkontribusi. Termasuk yang memberikan pertanyaan. Tanpa pertanyaan seperti itu, ilmu pengetahuan tidak akan maju. Bahkan pertanyaan macam itu bisa jadi ide untuk penelitian lebih lanjut.
1
0
0
@arifanindita_
Arif Anindita
9 months
@rahmandabonz @kumparan The legend @satya_immanuel jadi pembicara. Kurang menarik apa coba.
1
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
"Artinya ada kemajuan meski banyak korupsinya. Indonesia ini kaya raya. Meski jika dikelola secara koruptif, itu manfaatnya tetap banyak oleh rakyat. Apalagi jika dikelolanya nanti secara bersih dari korupsi," kata Mahfud. Padahal kalimat itu bisa dirangkum dengan kesan positif.
@tempodotco
tempo.co
4 years
Mahfud Md Minta Masyarakat Tak Sepenuhnya Kecewa ke Pemerintah yang Koruptif #TempoNasional.
1
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
1 year
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
3 years
@bukanherbalife @kimjongann Cohabitation harus dilihat secara spesifik terkait motivasi dan penyebabnya. Juga dengan bagaimana efeknya terkait perkembangan anak. (1).
1
0
0
@arifanindita_
Arif Anindita
9 months
Banyak yang lupa kalau KKN itu tempat belajar mahasiswa melihat realita. Mempelajari masalah yang tidak ditemui di kelas, dan mencoba mencari solusi. Belajar berkomunikasi dengan warga, negosiasi dengan pemerintah setempat, dll. Manfaat lebih berat ke mahasiswa daripada warga.
@direktoridosen
Dosen Kesayanganmu
9 months
progam indonesia mengajar/ KKN di daerah 3T yang berjalan belasan tahun di tempat yang sama. adalah bukti kegagalan Program tsb.
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
11 months
๐ŸคŒ๐ŸคŒ๐ŸคŒ vaffanculo.
@DPDRI
Senator Indonesia
11 months
Prabowo Mengeluhkan Demokrasi Mahal Dan Melelahkan, Sultan: Jangan Malu Untuk Kembali Ke Sistem Pemilu Terdahulu. Wakil ketua DPD RI Sultan B Najamudin merespon positif pernyataan Prabowo Subianto yang mengeluhkan proses di demokrasi Indonesia yang mahal dan melelahkan.
Tweet media one
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
1 year
@weinnetters Gaskeun.
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Untuk wankawan yang sering pakai test di bawah. Terutama dari dua departemen sebelah. Hal-hal yang fancy dan kelihatan rumit belum tentu tepat guna. Atau alasan yang paling sering muncul pakai test ini dan itu karena gak beneran paham dan pakai aja test buat justifikasi.
@jmwooldridge
Jeffrey Wooldridge
4 years
Tests that should be retired from empirical work:. Durbin-Watson statistic. Jarque-Bera test for normality. Breusch-Pagan test for heteroskedasticity. B-P test for random effects. Nonrobust Hausman tests. I feel uncomfortable using names, but this is #metricstotheface.
0
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
10 months
Semua ekstrakurikuler mengajarkan disiplin, daya juang, dsb sebenarnya. Mulai dari olahraga, seni pertunjukan, bahkan esport pun juga sama. Tinggal cari aja pelatih yang bener, bukan asal ngadain ekstrakurikuler. Mungkin gak nyaman aja kalau yang selama ini wajib jadi gak wajib.
0
0
0
@arifanindita_
Arif Anindita
3 years
@bukanherbalife @kimjongann Studi tersebut menunjukkan bahwa pasangan cohabitation mempunyai kualitas hubungan yang cenderung buruk dan probabilitas yang lebih tinggi terkait KDRT. (4).
1
0
1
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
Apa itu causal inference? Udah belajarnya susah, prediction power modelnya zero, penghasilan kecil, mentok cuma jadi sobat kemiskinan. Mending belajar ML, yang penting bisa coding dan tahu dikit OLS, gaji melimpah, kerja di startup mevvah.
1
1
0
@arifanindita_
Arif Anindita
4 years
@balyas_ulis @aryatama0 Saya salah satu orang yang masih skeptis penggunaan AI untuk semua lini kehidupan. Di Econ, mungkin untuk predict stock price AI sangat berguna (prediksi penting). Untuk masalah poverty, labor, etc? Bisa jadi bukan menyelesaikan malah menambah masalah. Prediction =/ causality.
1
0
1