Dengan tangis yg tak bisa kutahan, kalimat itu muncul. Sebuah hal yg sangat dibenci olehnya, sebuah misi besar untuk menyelapkannya dari sel-sel tubuhku.
"Maaf, karena aku sudah hidup".
Sepersekian detik mengalahkan serangga terbang, ia menamparku.
"Kamu tuh jangan kaya gitu!!!