Oh, hi semua. Aku Terpapar! Musik, akun musik asal kota Kediri (tapi adminku ada di mana-mana).
Kalo mau promo, DM IG aja.
Kalo mau di-reviu, kirim surel aja.
Kalo mau sama aku, kebetulan aku M31 kelahiran Bogor serta *sebagian teks hilang*
A LITTLE KNOWN FACT
1 stream Spotify menghasilkan 3 macam royalti:
- Master royalty
- Mechanical royalty
- Performing royalty
Yang kamu collect dari aggregator hanya yg pertama. Royalti sbg ARTIST.
Sisanya? Milik SONGWRITER.
#SidakHelatan
Puti Cinintya aka
@Kuntilawak
menulis sebuah u̶l̶a̶s̶a̶n̶ memoar tentang Konser 10 Tahun Roekmana's Repertoire milik
@tigapagi
.
Sila baca di web-ku:
Edisi pertama
#NoiseAroundUs
-ku udah terbit tuh. Yang pertama, aku mw ekspos band/musisi potensial dr Banyuwangi.
Seperti kota lain nantinya, aku ngelibatin sejawat media musik sana. Khusus Banyuwangi, aku mintol 24Music buat rekomnya.
Sila baca di IG.
Bermusik itu modalnya banyak, return-nya gak tau kapan. Produsennya bejibun, yg pengen spotlight gak kamu doang.
Pendek kata: Sulit. Sekali.
But you won't stop right? Because maybe, music is the only thing that fills up your soul; keeping it alive.
Temenku kalo bilang, "Band A jelek" biasanya kutanyain, "Kenapa menurutmu jelek?"
Kalo dia ga bisa jelasin, kuanggap itu soal selera. Gak perlu lanjut. Kalo ternyata dia bisa jelasin, well... itupun jg soal selera, mung lebih justified aja, wkwkwk.
Chill tf maaaaan~
Akun ini dibangun di
@makmurcafee
. Medio 2020-an, kalo ngeliat ada mz-mz laptopan di pojokan dari pagi sampai sore, itu jelas admin 1. Pendek kata: Hutangku banyak sekali pada kafe ini.
Selamat beristirahat, Makmur. So long & thanks for all the fish.
Di stories IG-ku lagi ada
#TerpaparWicara
sama mas Iksan Skuter (
@IKSANSKUTER
) lho. Coba kamu cek langsung bincang-bincang bareng solois "ra pati enak" itu di IG-ku, [at]terpapar.musik ato klik'en link di bawah ini.
Kay kay kay?
Poinnya sih: Se-lokal-lokalnya kita, ga bisa kah kita di-treat sbg fellow, decent performers? Kita butuh perform, persiapan matang, & treatment yg layak. Sesederhana itu.
Ini soal mindset. Mindset bahwa kata "lokal" sama dgn "murah, penggembira, & layak di-treat seadanya."
Super honest review dari perspektif guest band yang tampil di acara
@gkmfebum
jumat kemarin. Disclaimer, saya adalah salah satu personil dari sunnyside salah satu guest yg perform di GKM asgard stage beberapa hari lalu. Dimulai dari kronologi dulu yaa.
Terus, terus, terus...
Besok
@iksanskuter
bakal perform di Kediri. Harga tiketnya 35K aja, tapi penontonnya terbatas. Gitu.
Mas Iksan gak sendiri. Dia ditemani oleh kuartet folk asal Pare,
@kiarakelana_
.
Cek poster langsung ya.
Personal take:
Gakpapa indie, gakpapa DIY, tapi seenggaknya pahami cara kerja industri faking syit ini. Atau, jika itu berlebihan, pahamilah hak-hakmu sebagai kreator.
Believe me: It helps A LOT! Terutama untuk menghindari hal-hal yang ga diinginkan ke depannya.
OK?
DISTRIBUSI MUSIK DIGITAL: SEKILAS PANDANG
Tulisan ringan nan singkat tentang distribusi musik hari ini. Tentang alur artist/label, distributor, dan DSP. Plus recommended practice sebelum mengarungi perdigitalan yg ajegile ini.
Sila baca:
We were devastated by the news of our good friend, Dea Natha's passing.
She was our good friend, a woman who supported us since day one. Even when we were still starting everything back then in 2020.
Rest In Peace, De.
MORE ON COPYRIGHT
Dalam konteks LIVE PERFORM:
- Artist dibayar untuk perform
- Songwriter/pemilik hak dibayar atas yang di-performkan
Ini berlaku baik kamu bawain lagu sendiri maupun ngover lagu orang.
A LITTLE KNOWN FACT
1 stream Spotify menghasilkan 3 macam royalti:
- Master royalty
- Mechanical royalty
- Performing royalty
Yang kamu collect dari aggregator hanya yg pertama. Royalti sbg ARTIST.
Sisanya? Milik SONGWRITER.
Jurnalis musik harus bisa alat musik itu mungkin berakar dari pemahaman bahwa ada kompleksitas dlm unsur2 intrinsik musik. Notasi, aransemen, instrumentasi. Ya biar kita bisa menghargai hal2 itu.
Apakah harus? Ga jg. Ngebahas musik kdg jd kering kalo berkutat pd hal2 tsb. Hehe.
"Ngapain susah2 bikin laporan keuangan gigs?" tanya seorang kawan.
Well, kenapa enggak? Gigs (kecil) basisnya pertemanan. Pertemanan butuh trust. Trust dimulai dari hal paling kecil: Keterbukaan. Transparansi, termasuk soal duit-duit'an.
Ya tho?
Habis helatan, terbitlah laporan!
Ini adalah laporan tiket
#FaFifest2
untuk band yang main.
Seperti janjiku, aku juga ngebayarin performing royalties pada para songwriter-- melalui manajemen band masing-masing.
Laporan keuangan untuk khalayak akan diunggah maksimal besok lusa.
Tadi, admin 7 abis datang ke
#itsokaythis2020concert
-nya
@Atlesta
Enjoy parah, sangat intim sekali. Seakan tidak ada jarak antara penonton dan
@Atlesta
. Ada momen dimana
@Atlesta
menangis membawakan lagu Shovia (untuk kedua kalinya), tapi gak sempat admin abadikan huhuhu
Sejelek-jeleknya interviu, mbok ya jangan ada pertanyaan, "Kalian tuh dari (sebutkan kota kecil), kok bisa main musik se-'segmented' ini?"
See? Kayak internet cuma ada di kota besar aja.
Kita ga pernah copas press release karena capek tauk! Wkwkwk. Anjing pula seminggu ada 20-30 email.
Makanya aku pernah bilang: Harus(nya) ada cara lebih efektif buat nyolek/notif/nggepuk media-media myuziek.
And certainly: Mailbox isn't the way nor the place.
Kita terobsesi dengan kata "Festival"; line up keroyokan, panggung beragam, prestise penyelenggara, dan tentu saja... cuan.
Sampai-sampai lupa bahwa degan ambisi besar terdapat tanggung jawab yang besar pula.
@KediriFess
Malah itu kegiatan favoritku, Nder.
Berdiam diri di tengah keramaian, melihat lalu lalang, dan merasa kecil di tengah arus manusia yang serba cepat ini.
Pada akhirnya, menyendiri tuh kadang bikin kita nemuin diri sendiri.
Aku sih uda membuang jauh-jauh ambisi "bermanfaat & mengubah ekosistem sekitarku" hahaha. I mean, yawislah jalan aja dulu, bikin yang aku suka dan yakini. Bagiku, gak usahlah muluk-muluk punya cita-cita semulia itu wkwkkwkw. Toh jelas gak mampu. Haha.
Beberapa kali ditanyain, "Band-band'an ideal itu yang gimana sih?"
Aku jg bingung. Bagiku, tiap artist/band punya tujuannya masing2 dlm bermusik. Gak semua tentang fame & fortune.
Jadi kalo ditanya gimana yg ideal, jawabanku selalu, "Yang bisa memenuhi alasanmu bermusik."
Streaming platform itu apik buat aksesibilitas, tapi bukan pendapatan. Kecuali kamu Pamungkas ya. Untuk yang kedua, aku rekomen The Storefront dan/atau Bandcamp.
Pertanyaannya: Gmn cara bawa pendengar buat beli musikmu? Ato, seenggaknya, tau kalo ada alternatif selain streaming.
FAQs COPYRIGHT
Admin 1 sedang menulis panduan singkat mengenai hak cipta musik.
Sembari menunggu, aku bikinin utas tentang pertanyaan-pertanyaan yang biasa muncul tentang ini ya.
(BOOKMARK aja, siapa tau butuh)
Gak ada masalah sama aksesibilitas kok. Semenjak digital jadi mode default konsumsi musik, semua artist, mau se-obscure apapun itu, jaraknya hanya satu-dua kali klik.
Pertanyaannya, mau tahu atau enggak? Mau mencari & menemukan, atau berkubang pd ketidaktahuan-- & bangga?