Donald Trump menutup USAID. Menlu Amerika serikat berkata bahwa setiap kebijakan yang dibuat, harus dapat menjawab 3 pertanyaan sederhana ini: 1. Apakah itu membuat Amerika lebih aman? 2. Apakah itu membuat Amerika lebih kuat? 3. Apakah itu membuat Amerika lebih sejahtera? Dicontoh dong pak @prabowo kebijakan indonesia juga harus bisa menjawab 3 pertanyaan sederhana: 1. Apakah membantu Palestina itu membuat Indonesia lebih aman? 2. Apakah membantu Palestina itu membuat Indonesia lebih kuat? 3. Apakah membantu Palestina itu membuat Indonesia lebih sejahtera?

Indonesian idol menunggumu dek,cepetan daftarkan diri 👍

Sugeng Enjing Rahayu, suhu tetaplah suhu ...sehat selalu P'de @jokowi

Keturunan Arab, Muslim, lahir besar dan tinggal di Israel, meluruskan pemahaman yang salah tentang Israel selama bertahun tahun oleh propaganda Hamas dan Jihad Islam. 20% beragama Islam bersama Yahudi, Kristen, Druze, Bedouin, Yezidi, membela Israel.

🔹 Toleransi Terbalik 🔹 Kepada yang berbeda iman, tutur katanya lembut, sikapnya penuh hormat. Tapi kepada saudara seiman, mudah menghakimi, ringan mencela. Tahu kan, zaman ini siapa mereka? Yang lebih lunak kepada yang menentang Islam, tapi garang kepada saudara seiman. Yang sibuk membela di luar, tapi ringan mencaci di dalam. Bukankah seharusnya persaudaraan ini lebih dijaga? Rasulullah ﷺ mengajarkan keseimbangan: adil kepada semua, tapi cinta dan loyalitas pertama tetap untuk saudara seiman. Allah telah mengingatkan kita dalam firman-Nya: إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10) Lebih dari itu, Allah juga menegaskan dalam firman-Nya: لَّا تَجِدُ قَوْمًۭا يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَوْ كَانُوٓا۟ ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَٰنَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُو۟لَٰئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْإِيمَٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍۢ مِّنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ أُو۟لَٰئِكَ حِزْبُ ٱللَّهِ ۚ أَلَآ إِنَّ حِزْبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ “Engkau tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun mereka itu adalah bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, atau keluarga mereka…” (QS. Al-Mujadilah: 22) 🔹 Tanya Diri Sendiri: Kenapa bisa lebih peduli pada yang jauh, tapi abai pada yang dekat? Mengapa berlemah lembut kepada yang jelas menentang agama, tapi bersikap kasar kepada sesama Muslim? Coba jawab di kolom komentar: Apakah di sekitar kalian ada orang seperti ini? Atau malah kita sendiri pernah begitu? Jaga keseimbangan, jangan sampai toleransi kita terbalik! #UkhuwahIslamiyah #ToleransiSeimbang #JagaHati #CintaSesamaIman #JanganTerlaluLunak #SiapaMereka ✏️ Baca bahasan toleransi di RumayshoCom: