![bang Faisal Profile](https://pbs.twimg.com/profile_images/1864652424893616129/L2pyNywG_x96.jpg)
bang Faisal
@FaisalBang4848
Followers
211
Following
2K
Statuses
621
โช๏ธ TOLERANSI ITU MENGHARGAI PERBEDAAN โ #UsutTuntasTragedi_KM50 @bangZhack86 ๐akun lg rehat santuy๐คญ
Joined December 2024
@evalez_fr Penipu yg Belum DITAWUR...jokowi Tunggu apalagiโ๏ธ
Dri Korea bbrp bln yg lalu 30 investor, dri Jepang 40 investor, dari Singapur 120 investor, mereka jauhยฒ dtg kesini pasti ada kalkulasinya pasti ada itungยฒannya. Kemarin dari UAE lgsg nemui saya, artinya apa tertarik. NDABRUSMU MUULLLโ
1
1
8
@Mdy_Asmara1701 Banyak yg tb2 jd okb penguasa pejabat dst saat dia mnjbat alias pendukung dia masih 'nangkring' hingga saat ini... Rakyat jd tawur dia, kapanโ๏ธ
0
0
1
@C_D3pp @cobeh2022 @AdamVelcro @BosPurwa @CakKhum @Tan_Mar3M @DokterTifa angel tego opo angel elga?๐คญ
1
0
1
Seharusnya mmg politisi tak boleh jadi menteri karena tak akan mampu MELAYANI RAKYAT sbg pembantu presiden, klo dipaksakan sprti ini pasti BAHLUL... eyaaa kaaaanโ๏ธ Tanya @MikeTyson @JoeBiden @Cristiano
Bahlil negur salah satu wartawan.. Ditanya berkali-kali sama wartawan aja kesel apalagi rakyat yang harus antri beli lpg 3kg ๐
0
0
1
@RahimiNaali @cobeh2022 @AdamVelcro @C_D3pp @BosPurwa @CakKhum @Tan_Mar3M @DokterTifa Colok niiii๐
0
0
1
@Mdy_Asmara1701 Mantrinya BAHLUL
Jadi bapak Efendi awalnya ditahan aparat agar tidak boleh masuk, tapi bapak tetap nekat dan menyampaikan rasa kecewanya ๐
0
0
1
Adili Jokowi, hukum Jokowi seberat2nyaโผ๏ธ
๐๐ผ๐ป๐๐ผ๐ถ ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ฒ๐บ๐ผ ๐ฏ๐ฒ๐๐ฎ๐ฟ-๐ฏ๐ฒ๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ป, ๐บ๐ฒ๐ป๐๐ป๐๐๐ ๐๐ผ๐ธ๐ผ๐๐ถ ๐ฑ๐ถ๐ฎ๐ฑ๐ถ๐น๐ถ ๐๐ต๐ฎ๐ฑ ๐๐น๐ถ๐๐ผ๐ป : ๐ต ๐ฃ๐ฒ๐ฏ๐ฟ๐๐ฎ๐ฟ๐ถ ๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ฑ ๐ ๐๐น๐ฎ๐ถ ๐ฝ๐๐ธ๐๐น ๐ฌ๐ต. ๐ฌ๐ฌ ๐ช๐ถ๐ฏ Dari ๐๐ฎ๐ป๐๐ผ๐ฟ ๐๐ฎ๐น๐ฎ๐ถ ๐๐ผ๐a ๐ธ๐ฒ ๐ฑ๐ฒ๐ฝ๐ฎ๐ป ๐ฟ๐๐บ๐ฎ๐ต ๐๐ผ๐ธ๐ผ๐๐ถ
0
0
0
Bray...loe klo cuma bisa bilang ada apa2 kabarin mending loe kerja kurir aje... pake jd wapres... eeeettt dahhhh....๐คฃ Mundur aja loe, kagak punya malu apaโ๏ธ Colek ah @cobeh2022 @Tan_Mar3M @DokterTifa @BosPurwa
0
0
0
RT @Gank_Of_Petojo: @PrivyID ada orang buat account di privy, menggunakan identitas saya, dan KTP saya. Masalah ini bisa diselesaikan dengโฆ
0
70
0
BAHLUL = tidak punya logika
0
0
0
HGB LAUT vs GAS MELON....๐ค PAGAR LAUT MUNCUL LAGIโ๏ธ๐คฃ Dulu lawan Penjajah dgn BERGERILYA LOE SEKARANG LAWAN PENJAJAH PENGUASA (oligarki) KOK SPORADISโ๏ธ serempak dong langsung ke rumah2 "mungil" mereka๐คญ Wooiiii.... @aktivis2045 ๐คฃlom nongol
0
0
0
@alisyarief Pendusta modal ijazah palsu Para bajingan menjadikannya boneka Para Pengkhianat memberikan jalan pada kursi kekuasaan Esemka & gorong2 persembahan para Juragan TV Para penjilat mengawal, menggonggong bahkan tega membunuh rakyat yg berseberangan ๐fakta, semua hrs DISERETMATI
0
0
1
Dah cengengesan, nipu pulak pakai esemka...
Jokowi, The King of Stupid People Di Indonesia, fenomena buzzer pada platform media sosial sampai hari ini sepertinya semakin marak terjadi, bahkan, pekerjaan sebagai buzzer dimanfaatkan untuk menambah penghasilan bagi freelancer. Na, di platform seperti X, pernah viral bayaran sebagai seorang buzzer untuk membela rezim penguasa dengan upah yang sangat rendah, yaitu Rp 3.000 per tweet. Bagi pandangan umum, upah Rp 3.000 per tweet sangatlah murah, namun akan berbeda perspektif jika kita lihat dari segi kemiskinan dan pengangguran. Bagi mereka yang jobless, Rp 3.000 per tweet sangat berarti. Misalkan saja dalam sehari mereka diberikan jatah 10 tweet, maka dalam sehari mereka bisa mendapatkan upah sebesar Rp 30.000. Nah, uang tadi bisa mereka manfaatkan entah untuk membeli kuota, atau membantu orangtua dalam membeli beras. Miris, kan? Kemiskinan dan pengangguran dimanfaatkan oleh rezim penguasa untuk memperkuat kekuasaan mereka, menjadikan buzzer sebagai โpasukan perangโ berupah sangat murah di Indonesia. Dan faktanya, mereka yang terhimpit kebutuhan bersedia menerima pekerjaan itu walau bertentangan dengan logika dan hati nurani. Esai kali ini akan menggali lebih dalam, tentang fenomena tersebut melalui tiga perspektif: sosiologi dengan fokus pada kemiskinan dan pengangguran, psikologi mengenai motivasi dan konflik internal, dan pendidikan dengan perhatian pada literasi dan penyebaran informasi. -Sebuah Esai-
0
0
1