@tvindonesiawkwk dontol jawaphobia ajg

@anakrumahan___ @Indostransfer justin

@UpdateBolabola saatnya si botak bekerja

@idextratime kita perlu cari pelatih dari jawa karena mayoritas pemain kita itu dari jawa selain bahasanya sama dia bisa merangkul ruang ganti

@FaktaSepakbola hmm.. level kita memang asia

@utdfocusid hmmm gimana ya

@Bali_Football harus di selarasin dulu narasinya bosnya lah

@garagarabola_ realistis aja emg cuma segitu kualitasnya bukan salah pemain, mereka gak disediakan ekosistem yang bagus buat bisa bikin mereka berkembang, mudah-mudahan kedepannya pssi lebih mikirin itu

@txtdrimedia urusin aja dulu negara ngapain mikir mau nyapres lg

@BaraiKasut79494 if it only contains local players the club is no greater than the myanmar club 😂

@BaraiKasut79494 haha that's a frustrating answer, if only to send one person in the club to play at the elite level, our players captain in Serie-A What's the difference with a local club that only plays 1 local player, moron

@neohistoria_id Harusnya lebih takut miskin daripada takut hantu

@AlionelMessi_ mulai gak realistis..

@BaraiKasut79494 @idextratime do you know where the difference is? Thai and arab, if they fill their line up with all local players, they get better results than your club if filled only with local players 🤷

@stats_feed Soto Betawi 🤤

@kegblgnunfaedh dari semua itu yang gw tonton cuma radit, tara art, eno bening

@tanyarlfes balikin mobil-mobilan dari kulit jeruk aja nyuruh adit gimana gak beban

RT @odydc: Anggaran dipotong, BMKG buka Twitter untuk cek ada gempa apa engga.

@Heraloebss bisa berubah jadi pocong? kenapa gak berubah jadi orang kaya aja sekalian sih nanggung2 amat